Pyoderma adalah infeksi bakteri pada kulit. Ini terjadi ketika pertahanan alami kulit menurun sehingga memungkinkan bakteri kulit berkembang biak. Bakteri-bakteri yang biasanya tidak hidup di kulit juga dapat berkoloni ketika pertahanan kulit sedang menurun. Organisme lain, seperti organisme ragi dan jamur, juga bisa mengambil keuntungan dari perubahan kulit yang mengalami pyoderma dan membentuk infeksi mereka sendiri.
Semua pyoderma memiliki penyebab yang mendasari. Secara umum, adanya gangguan pada kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk menjaga agar bakteri tidak berkembang secara berlebihan dapat menyebabkan pyoderma, termasuk:
Kerusakan pada kulit (luka gigitan, gigitan serangga, garukan, ringworm, mange, luka bakar, iritasi karena bahan kimia, iritasi karena urin (urin scalding), tumor)
Alergi terhadap kutu, makanan, atau alergen lain
Penyakit autoimun
Melemahnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh obat-obatan tertentu, penyakit virus, kanker, penyakit hati, penyakit tiroid, atau penyakit lainnya.
Anjing dan kucing dari segala usia bisa terkena pyoderma. Tanda-tanda klinis pyoderma meliputi:
ruam
kemerahan
gatal
kerak pada kulit
bersisik
nanah
bulu rontok
luka berdarah
bau busuk
Pengobatan Pyoderma
Infeksi itu sendiri biasanya dapat diobati dengan antibiotik yang diresepkan oleh dokter hewan. Antibiotik bisa diberikan berupa obat yang diminum, suntikan, atau dioleskan dalam berbagai formula (gel, foam, krim, shampoo, conditioner dan spray). Namun, penyebab yang mendasari infeksi ini, apakah itu parasit, ketidakseimbangan hormon, alergi atau masalah kebersihan, harus secara spesifik ditangani untuk menuntaskan masalah dan menjaga agar tidak kembali berulang. Ketika penyakit yang mendasari munculnya infeksi itu berada di bawah kendali, maka kemungkinan besar anjing bisa sembuh dari pyoderma dan tidak lagi kambuh dikemudian hari.
Pencegahan
Cara terbaik untuk mencegah pyoderma adalah mengatasi penyakit/penyebab yang mendasarinya.