Penyakit Anjing yang satu ini disebabkan oleh Sarcoptes scabiei, merupakan salah satu jenis tungau yang dapat menyebabkan kudis pada anjing dan kucing. Tungau lainnya yaitu demodex yang menyebabkan demodekosis memiliki ciri yang mirip dengan scabies. Penyakit ini termasuk penyakit yang sering muncul pada dunia kedokteran hewan.
Karena ukurannya yang kecil yaitu 0.2-0.4 mm maka untuk mendiagnosa tungau tersebut tidak bisa dilakukan dengan mata telanjang dan harus memakai bantuan mikroskop dengan melihat kerokan kulit yang diambil didaerah kulit yang mengalami perubahan.
Tungau betina yang telah dibuahi menggali terowongan dalam stratum korneum, dengan kecepatan 2 -3 milimeter sehari dan sambil meletakkan telurnya 2 atau 4 butir sehari sampai mencapai jumlah 40 atau 50 . Bentuk betina yang telah dibuahi ini dapat hidup sebulan lamanya. Telurnya akan menetas, biasanya dalam waktu 3-5 hari, dan menjadi larva yang mempunyai 3 pasang kaki. Larva ini dapat tinggal dalam terowongan, tetapi dapat juga keluar. Setelah 2 -3 hari larva akan menjadi nimfa yang mempunyai 2 bentuk, jantan dan betina, dengan 4 pasang kaki. Seluruh siklus hidupnya mulai dari telur sampai bentuk dewasa memerlukan waktu antara 8 - 12 hari Telur menetas menjadi larva dalam waktu 3 - 4 hari, kemudian larva meninggalkan terowongan dan masuk ke dalam folikel rambut. Selanjutnya larva berubah menjadi nimfa yang akan menjadi parasit dewasa. Setelah kopulasi (perkawinan) yang terjadi di atas kulit, yang jantan akan mati, kadang-kadang masih dapat hidup dalam terowongan yang digali oleh yang betina. Tungau betina akan mati setelah meninggalkan telur, sedangkan tungau jantan mati setelah kopulasi. Sarcoptes scabiei betina dapat hidup diluar pada suhu kamar selama lebih kurang 7 - 14 hari.
Gejala
Tungau sarcoptic hidup di akar rambut. Anjing yang mengalami infestasi tungau sarcoptic akan merasakan gatal yang hebat. Dengan sendirinya hewan akan menggaruk dan terus menggaruk bagian tubuh yang terasa gatal. Garukan yang intens ini akan menimbulkan kemerahan pada kulit dan dapat terjadi perlukaan atau lesio. Gejala lain yaitu terjadi kerusakan rambut/bulu, kerontokan hingga kebotakan.
Ciri lain yang menunjukkan penyakit ini adalah timbulnya kerak atau keropeng pada kulit. Nafsu makan hewan turun, dan pada akhirnya akan diikuti penurunan berat badan sehingga hewan akan tampak kurus. Kurang perhatian pemilik terhadap hewan dapat memicu terjadinya penyakit, misalnya hewan mengalami malnutrisi sehingga rentan terhadap penyakit atau pemilik kurang menjaga kebersihan hewan tersebut.
Scabies merupakan salah satu Penyakit Anjing yang bersifat zoonosis. Penyakit Zoonosis artinya dapat menular ke manusia. Tungau sarcoptic dapat menular dari hewan ke manusia. Pada manusia daerah yang diserang biasanya adalah daerah yang berkulit tipis seperti daerah lipatan paha, sela jari kaki dan tangan, lipatan perut, ketiak dan daerah vital.
Pengobatan
Ada beberapa obat yang efektif untuk membunuh tungau ini :
- Ivermectin dengan dosis yang tepat, baik injeksi (suntikan) maupun per oral (minum) dapat membunuh tungau sarcoptic pada anjing. Pengobatan dengan injeksi ataupun per oral harus continuous (terus-menerus) agar pengobatan benar-benar tuntas. Sebaiknya tidak diberikan pada anjing dengan umur yang terlalu muda, kurang dari 4 bulan
- Selamectin dapat diaplikasikan dalam bentuk obat tetes sebulan sekali untuk hewan tersebut
- Amitraz diaplikasikan langsung di kulit setiap minggu dengan cara dimandikan atau disikat.
- Sulfur ; dioleskan pada kulit sediaan obat dalam bentuk racikan salep kulit
- Selain diberikan obat yang membunuh tungau tersebut juga diberikan pengobatan yang sesuai dengan kondisi hewan bersangkutan seperti :
- Antibiotik : untuk mencegah infeksi pada luka akibat garukan
- Kortikosteroid jangka pendek : untuk mengurangi rasa gatal
- Vitamin untuk meningkatkan kondisi secara umum dan daya tahan
Demikian cara mengobati penyakit scabies atau kurap pada anjing, semoga dapat bermanfaat.